Penyakit Ayam Kampung Dan Pengobatannya – CRD


Salah satu faktor kegagalan dalam usasha budidaya ayam kampung adalah penyakit. Secara umum penyakit pada unggas disebabkan oleh tiga hal yakni: bakteri, virus dan parasit. Penyakit ayam kampung yang disebabkan oleh parasit pada umumnya dengan mudah dapat disembuhkan berbeda halnya dengan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.


Perbandingan Harga dan Biaya Pemeliharaan Ayam Kampung DOC vs Grower


Maksud judul diatas dalah kita akan membandingkan biaya yang dikeluarkan dalam budidaya ayam potong, antara memelihara dari DOC dengan membeli ayam grower (dara). Perbandingan tentu akan dititik beratkan pada harga DOC yang berlaku saat ini, biaya pakan yang dikeluarkan serta harga ayam grower di pasaran. Dengan ada perbandingan tersebut mudah-mudaahan kita yang ingin memelai usaha budidaya ayam kampung petelur bisa lebih mudah menentukan pemilihan bibit.

Harga DOC ayam kampung saat ini sekitar Rp. 4000 hingga 5000 rupiah per ekor, bila kita ingin memelihara 100 ekor berarti biaya untuk doc saja sekitar Rp. 400.000 (minimal). Biaya pakan dari umur 0 hingga 12 minggu (ayam grower) sebanyak biaya 2,5 kg pakan/ ekor (minimal), harga pakan saat ini Rp. 10.000/ kg berarti hingga umur 12 minggu kita mengeluarkan biaya pakan sebesar 25 ribu. Belum dihitung biaya teaga kerja, listrik dan lain sebagainya untuk seekor ayam kita harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 30.000.

Berapakah harga ayam grower (umur 12 minggu) saat ini? ternyata harga ayam grower saat ini di pasaran hanya berkisar Rp. 25.000 – 40.000/ ekor. Bila keseluruhannya dihitung secara matematis maka biaya budidaya ayam kampung dari sejak DOC akan lebih besar bila dibandingkan langsung membeli ayam grower apalagi bila kita sanggup membeli ayam layer (minimal sudah bertelur sekali).

Berikut perhitungan rinci sederhananya:
Untuk pemeliharaan sejak DOC:
Biaya vaksin dan obat/ ekor= diabaikan saja
Biaya listrik dan lain-lain = diabaikan
Harga DOC/ ekor = Rp. 4000,-
Biaya pakan hingga 12 minggu/ ekor = Rp. 25.000,-

Total = Rp. 29.000,-

Sedngkan harga ayam kampung umur 12 minggu di pasaran hanya berkisar 25 – 40 ribu saja. Ini berarti lebih hemat membeli grower ayam kampung daripada harus memelihara sejak DOC. Dalam konsep budidaya secara komersi semua biaya haruslah kit hitung termaasuk biaya resiko ketidak pastian (ayam sakit, dll). Hanya saja biaya awal bila kita memelihara sejak DOC akan lebih kecil daripada biaya awal jika harus membeli ayam kampug umur 12 minggu.

Dari pemaparan diatas ada dua kesimpulan yakni:

  1. Biaya total budidaya ayam kampung sejak DOC lebih tinggi bila dibandingkan dengan biaya pemeliharaan sejak anak ayam umur 12 minggu.
  2. Biaya awal budidaya ayam kampung sejak DOC lebih kecil daripada biaya awal bila kita budidaya sejak grower.


Itulah sedikit sharing hari ini semoga bermanfaat, dan sampaikan saran atau pendapat lain melalui komentar di bawah.


Usaha ternak paling menguntungkan di lahan sempit


Banyak kita yang ingin menjadikan usaha budidaya ternak sebagai penghasilan sampingan. Lahan yang terbataas selalu menjadi kendala untuk memulainya. Kalau hanya untuk sekedar hobi mungkin keterbatasan lahan bukanlah menjadi masalah, sebab dalam pemenuhan kebutuhan hobi tidak mengharapkan laba (penghasilan). Tentu berbeda halnya dengan kita yang ingin mendapat penghasilan tambahan dari usaha budidaya ternak tersebut.

Pada dasarnya sempitnya lahan bukanlah termasuk sebagai salah satu faktor penghambat budidaya ternak, sebab dalam konsep intensifikasi dan modernifikasi usaha peternakan lahan sempit bisa dioptimalisasi hingga mampu menghasilkan profit bagi peternak. Namun demikian perlu adanya melakukan pemilihan jenis ternak yang akan dibudidayaka, agar hasil yang didapat semaksimal mungkin.

Karena keternatasan lahan ini faktor suka tidak suka harus dibuang jauh-jauh, misalnya anda suka sapi tapi lahan tersedia hanya 2 x 2 m, maka budidaya sapi potong ataupun perah tidak bisa dilakukan. Kita tidak suka ayam aduan, tapi pasar yang terbuka lebar di daerah kita adalah ayam jago maka sebaiknya buanglah ketidak sukaan itu demi menjalankan usaha ternak di lahan sempit ini.

Hewan apa yang cocok dibudidayakan pada lahan sempit? Jawabnya hewan yang ukurannya kecil, harganya mahal, dan pasarnya jelas. Apa contoh hewannya; puyuh, ayam aduan, ayam hias, burung, ikan lele, belut dan lain-lain.

Puyuh petelur.
Untuk budidaya puyuh petelur sebagak 200 ekor tidak hanya dibutuhkan lahan 2 x 2 meter bahkan kurang, asal dipelihara pada kandang baterai bertingkat. Hal ini sudah pernah dibahas di sini. Secaraa analisa usaha, puyuh memang lebih baik dipelihara dalam skala kecil saja, sebab pansa pasar telur puyuh tidaklah sebesar telur ayam ras. Jika kita memelihara puyuh petelur hingga puluha ribu ekor maka kita butuh pasar yang sangat luas.

Budidaya lele dalam dengan terpal atau kolam kecil permanen.
Permintaan lele di pasaran memang cukup besar, namun perlu diingat bahwa sangat banyak pelaku usaha ternak lili ini baik skala kecil maupun menengah, hingga pemasarannya terkadang kurang lancar. Oleh karena itu penulis lebih menganjurkan usaha budidaya lele skala kecil saja.

Ayam aduan/ ayam hias 
Prospeknya cukup bagus asal pasarnya kita ketahui khususnya untuk ayam aduan. Sedangkan ayam hias cukup mudah dijual di pasar burung. Perawataan ayam ini juga cukup sederhana layaknya perawatan pada ayam kampung. Sangat cocok dipelihara di lahan halaman yang sempit dengan syarat kita rajin membersihkan kandang agar tetangga tidak terganggu dengan aroma kotoran ayam yang menguap karena terik matahari.




Juknis Standar budidaya ayam kampung petelur:


Prospek bisnis budidaya ayam kampung petelur akan tetap cemerlang dari waktu ke waktu, permintaan terhadap telur ayam ini tidak pernah turun. Beragam metode dari berbagai buku panduan telah banyak memaparkan tips-tips dalam usaha peternakan ini namun secara prinsip semuanya memiliki petunjuk teknis yang sama. Kali ini penulis akan menampilkan Juknis tersebut secara sederhana.

Pembuatan kandang:
Ayam kampung petelur cocok dibudidayakan pada kandang baterai dan postal. Kandang baterai sering juga disebut kandang sangkar, umumnya budidaya ayam petelur menggunakan jenis kandang ini. Kandang postal adalah kandang yang berbentuk pondok tertutup, biasanya pada lantai ditebar sekam.
biaya pembuatan kandang ayam petelur

Biaya pembuatan kandang baterai untuk ayam kampung petelur sama saja dengan biaya pembuatan kandang pada ternak ayam ras petelur yakni berkisar 8 juta untuk 100 ekor ayam. Biaya tersebut tentu bisa diminimalisir dengan pemilihan bahan. Biasanya biaya awal untuk budidaya 100 ekor ayam kampung petelur sebesar 20 juta pada tahun 2014.

Mungkin sebagai pemula kita akan merasa biaya itu begitu besar, disini perlu diingat bahwa kandang baterai dengan harga 20 juta tersebut bisa digunakan untuk 4 – 5 periode atau daya tahannya sekitar 5 tahun dengan perlakuan yang wajar. Pada usaha budidaya ayam petelur biasanya titik pulng pokok cukup singkat berkisar 1 – 2 tahun. Jadi tidak perlu khwatir dengan pengeluaran yang begitu besar di awal usaha.

Pemilihan bibit.
Khusus budidaya ayam kampung petelur sangat dianjurkan memilih bibit berupa ayam yang berumur 7 – 9 bulan, dengan kata lain kita akan memelihara ayam kampung betina yang sudah pasti bertelu. Pada umur 7 – 9 bulan tersebut biasanya ayam betina telah mulai bertelur (mengerami). Begitu juga dengan ayam jantan sebaiknya pilih ayam jantan yang berumur 1 – 1,2 tahun dan pastikan bukan ayam majir.

Perbandingan jantan dan betina dalam budidaya ayam petelur ini adalah 1 : 6, artinya 1 ekor jantan untuk setiap 6 ekor betina. Jadi jika kita ingin memelihara 100 ekor ayam kampung maka pelihara jantang sebanyak 14 ekor dan betina sebanyak 86 ekor.

Peralatan kandang
Peralatan kandang utama dalam budidaya ternak petelur ini adalah tempat pakan dan minum. Sedangkan mesin (mixer) pakan hanya dibutuhkan untuk ternak skala menengah keatas. Di dalam kandang juga sediakan tempat bertengger karena bertengger merupakan salah satu kebiasaan ayam kampung. Untuk pemeliharaan pada kandang postal sebaiknya sediakan tempat mengeram, ayam kampung lebih suka bertelur di tempat tertentu beda halnya dengan itik yang dapat bertelur dimana saja.

Pakan
Faktor produksi terbesar dalam budidaya ayam kampung petelur adalah biaya pakan. Untuk itu perlu bijak dalam penyediaan pakan ini, jika kita sepenuhnya bergantung pada paka pabrikan yang harganya sangat mahal tentu titik pulang pokok akan sulit dicapai dengan cept apalagi posisi laba. Di blog ini pernah dituliskann salah satu pakann alternatif untuk ayam kampung petelur dan telah teruji (diterapkan) dapat dilihat di sini. Selain itu berikut ini beberapa bahan pakan yang dapat digunakan:

Beras
Bungkil Inti Sawit
Bungkil Kacang Tanah
Bungkil Kedele
Bungkil Kelapa
Dedak Jagung
Dedak Padi
Ikan Asin
Ikan Rucah
Jagung
Menir
Polar
Sagu
Sorghum
Tepung Cangkang Kerang
Tepung Daun Lamtoro
Tepung Ikan
Tepung Kapur
Tepung Keong
Tepung Singkong

Pemberian pakan ayam kampung berdasarkan umur :
Untuk anak ayam kampung (DOC) Umur 0 – 1 minggu diberi pakan sebanyak 5 – 10 gram / ekor / hari

  1. Umur 1 hingga 2 minggu 10 – 15 gram/ ekor/ hari
  2. Umur 2 – 3 minggu 15 – 20 gram / ekor / hari
  3. Umur 3 – 4 minggu diberi 20 – 25 gr/ ekor/ hari
  4. Umur 4 – 5 minggu diberi 25 – 30 gr/ ekor/ hari
  5. Umur 5 – 6 minggu 30 – 40 gr/ ekor / hari
  6. Umur 6 – 7 minggu 40 – 50 gr/ ekor/ hari
  7. 7 – 8 minggu 50 – 70 gr/ ekor/ hari
  8. Selanjutnya sekitar 100 gr/ ekor/ hari hingga afkir

Penangana kesehatan
Untuk pencegahan datangnya penyakit maka kandang sebaiknya diberlakukan pengamanan berupa sterilisasi dan disinfeksisasi, artinya setiap orang dan barang yang keluar masuk kandang selalu disterilkan. Selain itu perlu dilakukan vaksinasi yang tepat dan terjadwal, berikut ini jadwal vaksinasi pada ayam kampung petelur:

  1. Marek’s segera setelah menetas
  2. ND/tetelo, pada umur 3 hari, 3 minggu, 2-3 bulanan
  3. Vaksin Gumboro, umur 10 hari dan 28 hari
  4. Egg drop sindrom (EDS), umur 16 minggu (sebulan sebelum bertelur)
  5. Dan vaksin AI diberi bila diperlukan

Itulah tekhnis budidaya ayam kampung petelur secara umum yang bisa kami sampaikan, lebih dan kurang mohon maaf dan semoga bermanfaat. Silahkan sampaikan pertanyaan melalui form komentar.


Pemilihan Bibit - Budidaya Ayam Kampung Petelur


Kesuksesan sebuah budidaya ternak sangat bergantung dari jenis bibit yang dipilih. Khusus untuk ayam kampung peterlur penulis sangat menganjurkan untuk memilih jenis ayam KUB. Jenis ini dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian, yang telah diuji dengan standar pemeliharaan yang tepat dan cocok untuk dibudidayakan secaraa komersil. Untuk mempelroleh ayam KUB ini anda bisa menghubungi Litbang Deptang alamat kontaknya bisa dilihat di web resminya.
doc ayam kampung

Teknis pemilihan bibit untuk budidaya ayam petelur adalah sebagai berikut:
Bakal Pejantan

  • Pastikan memilih ayam jantang yang sehat dan sama sekali tidak mempunyai cacat fisik
  • Secara kasat mata dapat dilihat pergerakannya lincah dan gesit
  • Tampilan fisiknya; tegap, bulu halus dan mengkilap, mata bening, sisik kaki teratur, kaki dan kuku bersih,
  • Terlihat pola pergerakan yang menunjukkan memiliki nafsu kawin yang tinggi
  • Pilihlah jantan berumur 1- 2,5 tahun, telah mengeluarkan taji
  • Bila kita akan mengawinkan secara Inseminasi Buatan maka pilih pejantang yang tidak memiliki hubungan darah dengan calon induk betina yang akan di Inseminasi. Dan telah terlatih dalam pengambilan semen.



Bakal Induk 

  • Pilih betina yang sehat dan dari riwayat kandang yang sehat pula
  • Fisik sempurna tanpa cacat sedikitpun
  • Pastikan memuliki produksi yang tinggi, untuk lebih akuratnya beli calon induk betina yang sudah pernah bertelur minimal satu periode.
  • Kisaran umur sektar 7 hingga 8 bulan.
  • Mungkin akan lebih baik bila membeli induk yang sedang bertelur.


Memilih bakal induk ini perlu kehati-hatian yang sangat tinggi, sebab sering kita jumpai peternak yang kurang berhasil karena indukan yang mereka pelihara jarang bertelur bahkan tak bertelur sama sekali. Oleh karena penulis lebih menganjurkan agar kita memilih induk yang sedang bertelur.

Dalam pola pemeliharaan budidaya ayam kampung petelur volume perbandingan jantan dan betina yang tepat adalah 1: 6 atau bisa juga 1: 5 dalam artian sekor pejantang yang baik bisa mengawini 6 ekor betina produktif. Perbandingan lebih dari itu kurang dianjurkan karena kurang produktif dalam usaha budidaya ayam kampung petelur ini.

bibit ayam kampung petelur

Bila kita memelihara indukan sejak DOC bisa jadi ada beberapa induk yang majir baik jantan maupun betinanya. Itulah sebabnya kami lebih menganjurkan memilih bibit yang sudah pasti mampu berproduksi dengan baik, hal ini jauh akan lebih menghemat biaya daripada harus memelihara ayam sejak DOC yang rentan terhadap penyakit dan ketidak pastian akan produksi telur. Semoga bermanfaat…


Budidaya Ternak Ayam Kampung Pedaging


Budidaya atau teknis pemeliharaan ayam kampung pedaging sangat berbeda dengan budidaya broiler. saya yakin pembaca juga mengetahui hal tersebut. Sifat dari kedua ayam pedaging ini juga jelas berbeda terutama dalam hal masa panen, ayam kampung masa lebih lama daripada ayam broiler.
cara ternak ayam kampung pedaging

Pada kesempatan kali ini kita focus pada teknis budidaya tenak ayam kampung pedaging ini saja, khusunya pemeliharaan dari waktu kewaktu hingga masa panen. Mengenai model kandang dan jenis pakan dapat dibaca di halaman lain di bloh ini. Hal ini agar pokok permasalahan teknis pemeliharaan ini lebih mudah dipahami dan diterapkan.

Teknis pemilihan bibit – berikut ini ciri ayam DOC ayam kampung yang baik:

  • Sehat dan sempurna, dalam artian tidak ada cacat fisik sedikitpun.
  • Bergerak dengan lincah dan gesit
  • Bulu halus dan bersih, sisik kaki terlihat teratur, kuku bersih dan mata jernih.
  • Berasal dari kandang ayam yang sehat, tanya riwayat peternakan si penjual apakah pernah terkena ND atau gumboro, jika pernah maka lebih baik cari anak ayam dari penjual lain.


Cara pemeliharaan ternak ayam kampung:

  • Sebenarnya dalam budidaya ini lebih baik membeli ayam dara daripada DOC, sebab resikonya lebih kecil. Selain Itu kita lebih mudah menentukan apakah yama tersebut jantan atau betina. Dalam usaha budidaya ayam kampung pedaging tentu lebih baik memelihara jantannya saja, sebab potensi dan tingkat pertumbuhannya lebih besar dibanding betina.
  • Ayam kampung pedaging lebih baik dipelihara pada kandang postal, atau kandang berpagar. Budidaya ayam kampung pedaging tidak cocok menggunakan kandang baterai begitu juga litter. Perbandingan ayam dan luas kandang maksimal 5 ekor/ m2 untuk ayam dewasa.


Pemberian pakan ayam kampung disesuaikan dengan umur. Berikut teknis pemberian pakan dari hari ke haari:

  • Untuk anak ayam kampung (DOC) Umur 0 – 1 minggu diberi pakan sebanyak 5 – 10 gram / ekor / hari
  • Umur 1 hingga 2 minggu 10 – 15 gram/ ekor/ hari


  • Umur 2 – 3 minggu 15 – 20 gram / ekor / hari
  • Umur 3 – 4 minggu diberi 20 – 25 gr/ ekor/ hari
  • Umur 4 – 5 minggu diberi 25 – 30 gr/ ekor/ hari
  • Umur 5 – 6 minggu 30 – 40 gr/ ekor / hari
  • Umur 6 – 7 minggu 40 – 50 gr/ ekor/ hari
  • 7 – 8 minggu 50 – 70 gr/ ekor/ hari
  • Selanjutnya sekitar 100 gr/ ekor/ hari hingga panen.


Pada budidaya ayam kampung pedaging secara intensif/ modern, vitamin diberi setiap hari dicampur dengan air minum. Mengenai obat-obatan silahkan konsultasikan dengan petugas PPL dinas peternakan setempat, karena pemebrian obat harus sesuai dengan petunjuk dokter hewan yang lebih mengetahui kondisi daerah setempat. Intensifikasi dan modernisasi ini dapat menciptakan sebuah metode ternak ayam kampung yang cepat panen.

Demikianlah cara budidaya ternak ayam kampung pedaging secara singkat. Penulis hanya menyampaikan tentang proporsi makanan dari hari ke hari karena itulah inti kegiatan dari budidaya, semoga bermanfaat.


Pedoman Budidaya Puyuh Yang Baik – Standar Pakan SNI


standar pakan puyuh sni pedoman budidaya baik
Dalam pedoman budidaya puyuh yang baik yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian dengan Nomor 33/Permentan/OT.140/2/2014 terdapat standar kandungan pakan puyuh sesuia dengan SNI. Standar tersebut dikelompokkan berdasar umur puyuh (Starter, Grower dan Petelur). Berikut ini standar kandungan pakan puyuh yang sesuai dengan standar SNI:

Kandungan pakan puyuh Starter (umur 1 - 17 hari):
Kadar air (maks) 14,0 %
Protein Kasar (min) 20,0 %
Lemak kasar (maks) 7,0 %
Serat kasar (maksimum) 6,5 %
Abu 8,0 %
Calsium (Ca) 0,9-1,2 %
Phospor Total (P) 0,6-1,0 %
Phospor tersedia (P) 0,4 %
Energi Metabolis /ME) 2800
Aplatoksin maksimum (Pbb) 40

Asam Amino
- Lisin minimum 1,10 %
- Metionin minimum 0,40 %
- Metionin + sistin minimum 0,60 %

Standar kandungan pakan puyuh Grower (18 - 40 hari):
Kadar air (maks) 14,0 %
Protein Kasar (min) 20,0 %
Lemak kasar (maks) 7,0 %
Serat kasar (maksimum) 7,0 %
Abu 8,0 %
Calsium (Ca) 0,9-1,2 %
Phospor Total (P) 0,6-1,0 %
Phospor tersedia (P) 0,4 %
Energi Metabolis /ME) 2800

Asam Amino
- Lisin minimum 0,80 %
- Metionin minimum 0,35 %
- Metionin + sistin minimum 0,50 %

Standar kandungan pakan puyuh petelur (layer)
Kadar air (maks) 14,0 %
Protein Kasar (min) 20 – 22 %
Lemak kasar (maks) 7,0 %
Serat kasar (maksimum) 7,0 %
Abu 14,0 %
Calsium (Ca) 2,5-3,5 %
Phospor Total (P) 0,6-1,0 %
Phospor tersedia (P) 0,4 %
Energi Metabolis /ME) 2800
Aplatoksin maksimum (Pbb) 40

Asam Amino
- Lisin minimum 0,90 %
- Metionin minimum 0,40 %
- Metionin + sistin minimum 0,60 %

Bahasa diatas memang telihat begitu ilmiah dan sulit dipahami, namun sebagai peternak dari kalangan masyarakat awam kita tetap dapat melihat dan menyesuaikan kandungan pakan yang kita beli dengan melihat labelnya. Biasanya setiap kemasan pakan ternak akan mencantumkan label kandungan ransum (nutrisi) secara jelas di bagian luar kemasannya. Disari dari Permentan No 33/Permentan/OT.140/2/2014 tentang pedoman budidaya puyuh yang baik  semoga bermanfaat.


Hama Dan Penyakit Pada Ternak Burung Puyuh


Salah satu faktor penyebab kegagalan budidaya puyuh adalah kurangnya pengetahuan tentng pengendalian, pencegahan dan pengobatan penyakit. Sebelum memulai usaha peternakan seharusnya peternak menyiapkan diri akan resiko-resiko seperti ini, berikut ini beberapa penyakit pada ternak burung puyuh yang serig dijumpai.

Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri yang mampu membentuk spora serta menginfeksi usus, menyebabkan timbul radang pada usus.

Ciri-ciri: Bulu terlihat kusam, puyuh terlihat lesu, kotorannya berair serta mengandung asam urat, mata tertutup.

Puyuh yang menderita radang usus ini harus dipisahkan dari puyuh yang sehat. Penyakit ini bisa ditemukan di kandang yang tata laksana pemeliharaannya buruk terutama menyangkut kebersihan peralatan kandang dan lingkungan.

Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Ciri-cirinya: Terdengar bunyi ngorok dari puyuh, terlihat kesulitan bernafas, bersin-bersin, gejala paling spesifik adanya kepala memutar-mutar dan terjadi kelumpuhan.

Pengendalian dan pencegahan: Lakukan vaksinasi secara tepat, bila da yang terinfeksi segera pisahkan dari puyuh yang sehat, biasakan melakukan sterilisasi setiap orang yang akan memasuki area kandang, jauhkan kandang puyuh dari ayam. Tidk ada obat untuk tetelo ini.

Berak putih (Pullorum)
Berak putih ini merupakan penyakit menular pada puyuh, penyebabnya berupa salmonella.

Ciri-cirinya: Kotoran puyuh berwarna putih, sayap terlihat lemah dan menggantung, adanya sesak nafas, bulu kusam dan hilangnya nafsu makan.

Pengendalian dan pencegahan; Jaga kebersihan lingkungan kandang, peralatan serta sterilisasi setiap orang yang akan masuk area kandang. Pisahkan puyuh sakit dari puyuh sehat tidak ada tindakan pengobatan yg dapat dilakukan.

Penyakit puyuh - Berak darah (Coccidiosis)
Ciri mudah terlihat yakni adanya darah pada tinja dan mencret, menggigil, sayap terkulai dan puyuh kehilangan nafsu makan.

Pengendalian dan pengobatan: penyakit ini dapat diobati dengan memberi Tetra Chloine, trisula zuco atau lebih jelasnya tanya pada petugas PPL setempat. Obat diberikan melalui mulut. Penyakit ini sering terjadi pada puyuh yang lingkungannya lembab, oleh karena itu biasakan mengontrol litter kandang semenjak puyuh masih starter.

Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyakit ini menyerang semua jenis unggas, pada puyuh juga sering ditemukan dengan gejala adanya totol-totol pada kulit seperti pial, bila dilepas akan berdarah. Dapat dikendalikan dengan pemberian vaksin dipteria dan memisahkan puyuh terinfeksi dengan puyuh sehat.

Aspergillosis
Sesuai dengan namanya penyakit ini disebabkan oleh jamur aspergillus, biasanya puyuh yang terinfeksi akan mengalami gangguan pernafasan terdapat lapisan putih seperti keju di sekitar mata, berkurangnya nafsu makan, dan puyuh terlihat mengantuk. Pengendaliannya dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang sekitarnya.

Bronchitis Puyuh.
Penyakit bronchitis pada puyuh disebabkan oleh virus, sangat menular dan dapat menghentikan produksi. Gejala utama, puyuh batuk mata dan hidung berlendir, terlihat lesu, bulunya kusam, sulit bernafas dan tubuh gemetar. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan memperbaiki nilai gizi pada ransum yang diberikan.

Itulah beberapa jenis-jenis penyakit pada puyuh, selain itu ada juga penyakit yang sering ditemukan pada puyuh yakni cacingan yang dapat dikendalikan dan diobati hingga tuntas. Semoga bermanfaat dan sukses selalu…


Konsep Dasar Kandang Dalam Budidaya Burung Puyuh


kandang puyuh petelur
Dasar yang perlu kita pahami dalam memulai budidaya peternakan burung puyuh adalah tentang perkandangan. Tata letak kandang idealnya adalah puyuh mendapatkan sinar matahari yang cukup di pagi hari dan terlindung mulai siang hingga sore hari. Ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara terutama bagi puyuh yang dipelihara dengan sistem litter (biasanya puyuh pedaging), sebab diatas litter banyak endapan kotoran puyuh yang menebarkan gas amoniak. Gas amoniak berlebihan akan menurunkan produktivitas puyuh.

Secara umum model kandang puyuh ada dua, yakni; kandang baterai dan litter. Kandang baterai biasa digunakan untuk budidaya puyuh petelur khususnya mulai masa layer (umur puyuh diatas 6 minggu), dan kandang litter cocok untuk budidaya ternak puyuh pedaging. Model kandang baterai maksudnya adalah kandang berupa sangkar dan tanpa alas (sekam, serbuk gergaji dan lain sebagainya), sedangkan kandang litter artinya kandang yang dialasi dengan litter (sekam, jerami, serbuk gergaji dll).

Suhu kandang ideal untuk puyuh berkisar 20 – 25 derajat Celsius dengan kelembapan 30 hingga 80 %, serta pencahayaan yang cukup sepanjang hari. Artinya dalam budidaya burung ini kita butuh tambahan biaya produksi berupa biaya listrik (penerangan). Pada suhu perkotaan yang hangat diatas 25 derajat Celcius tetap bisa dilakukan budidaya puyuh denga menambah peralatan kandang berupa water fan (kipas angina yang menebar butiran air), cara ini banyak terapkan di Kota Lubuk Pakam Sumatera Utara dimana suhu rata-rata kota tersebut diatas 25 derajat C.

Terkadang walaupun suhu rata-rata suatu daerah ada dikisaran 20 – 25 derajat Celcius belum tentu suhu kandang puyuhnya ada di kisaran itu, hal ini salah satu karena faktor kepadatan kandang yang kurang diperhatikan. Idealnya kandang seluas 1 m2 dapat dihuni 20 – 40 ekor puyuh dewasa lebih dari itu hampir tidak dapat ditolerir. Kepadatan kandang ini berbeda-beda antara jenis ternak puyuh (pembibitan, petelur, pedaging, anakan, layer dan grower).


Kandang untuk induk pembibitan:
Kandang ini sangat berbeda dengan kandang budidaya puyuh pedaging maupun petelur. Induk pembibitaan sangat membutuhkan kandang dengan pongkondisian habitat, oleh karena itu biasa saja jika kandang untuk puyuh induk pembibitan ini luasnya 1 ekor / m2 bahkan hingga 10 m2.

Kandang untuk anak puyuh (starter)
Biasanya digunakan model litter dengan kepadatan 90 hingga 100 ekor / m2. Pada kandang anak ini dibutuhkan pemanas sepanjang hari sesuai dengan kebutuhan. Ukuran yang biasa dibuat adalah lebar 1 m panjang 1 m dan tinggi 40 cm, serta tinggi tiang panggung sekitar 50 cm.

Kandang puyuh grower layer hingga afkir:
Apa itu masa grower pada puyuh? Grower adalah anak puyuh umur 3 hingga 6 minggu, pada masa ini dalam sistem budidaya digunakan kandang dengan kepadatan 60 ekor puyuh / m2, selanjutnya di masa layer (puyuh umur > 6 minggu) kepadatannya menjadi maksimal 40 ekor / m2 ini berlaku hingga puyuh sampai pada masa afkir. Kepadatan ini harus diperhatikan dan disesuaikan dengan faktor suhu, kelembapan dan sirkulasi udara.

Demikianlah konsep dasar perkandangan dalam budidaya ternak burung puyuh. Semoga bermanfaat dan sukses dalam usaha peternakan yang menjanjikan ini.. beri tanggapan kritik dan saran melalui form komentar ya…