Ternak jangkrik dalam ilmu peternakan termasuk kedalam aneka ternak, bahasan secara khusus mengenai ternak ini tidak ada dalam mata pelajaran perkuliahan. Oleh karena itu untuk budidaya jangkrik dengan referensi diktat perkuliahan sulit ditemukan, saat ini referensi untuk membudidayakan diambil dari buku-buku praktis tentang cara beternak jangkrik. Populasi di alam semakin hari semakin berkurang hal ini disebabkan karena kebutuhan untuk pakan ternak hias semakin tinggi. Manfaatnya untuk pertumbuhan burung dan ikan bukanlah hanya sekedar mitos, kandungan tubuh serangga yang satu ini memang luar biasa terutama kandungan protein dan mineral dari kulit dan sayap.
Banyaknya manfaat terkandung menyebabkan permintaan sangat tinggi, sedangkan pasokan jangkrik alam sangatlah terbatas. Selain itu harga dipasaran juga cukup tinggi. Masa budidaya termasuk singkat dimana dalam tempo kurtang dari 2 bulan peternak sudah dapat menjual hasil budidaya mereka. Siklus hidup jangkrik memeang cukup singkat, dimana umur hidupnya hanya mencapai tiga bulan.
Hasil dari budidaya diantaranya, jangkrik dewasa dapat dijadikan pakan ternak, telur dapat dijua untuk dibudidayakan kembali. Wadah pemeliharaan juga cukup sederhana, dengan sebuah box karton saja kita sudah dapat membudidayakannya. Ada 2 hal utama yang dibutuhkan sebagai syarat budidaya jangkrik yakni; intensitas penerangan yang cukup dan tingkat kebisingan yang rendah. Penerangan yang dimaksud bukanlah penerangan alami (matahari) dan semakin rendah tingkat kebisingan maka semakin baik untuk budidaya.
Kunci keberhasilan budidaya jangkrik terletak pada kesehatan induk, yang sehat akan menghasilkan banyak telur yang baik dan banyak. Jumlah telur seekor betina dewasa sehat dapat mencapai 500-an per ekor. Untuk itu ketika kita hendak memulai budidaya ternak jangkrik sebaiknya selain mempersiapkan kandang yang memenuhi syarat budidaya jangkrik terkait pencahayaan dan kebisingan kita juga harus memilih cikal bakal induk yang benar-benar sehat. Adapun tanda/ ciri jangkrik sehat diantaranya; anggota badan haruslah sempurna (sayap utuh, kaki depan dan belakang sehat, antena dan kumis harus lengkap, serta memiliki gerakan yang lindah dan warna tubuh sepenuhnya hitam dan berkilau jika terkena cahaya)
Adapun perbedaan jangkrik jantan dan betina dewasa adalah dengan memperhatikan bunyi dan tekstur sayap terluar. Betina cenderung memiliki sayap terluar yang lebih halus dibandingkan dengan jantan dewasa. Jantan mengerik sedangkan induk betina tidak mengerik. Di bagian ekor betina terdapat runcingan untuk meletakkan telur yang sering disebut ovipositor sedangkan pada jangkrik jantan hal ini tidak akan ditemukan.
Ransum pakan jangkrik
Layaknya seperti peternakan sapi, kambing, ayam dan lainnya yang membutuhkan pakan untuk pertumbuhan dan perkembang biakan maka jangkrik juga membutuhkan pakan dan konsentrat khusus. Konsentrat, salah satunya adalah sebagai berikut; dedak + tepung ikan + kuning telur + calcium + vitamin. Banyak juga orang yang membudidayakan dengan menggunakan ketan hitam sebagai pakan tambahan.Itulah beberapa hal penting yang perlu diketahui dalam budidaya jangkrik. Pada tulisan sebelumnya juga telah dibahas mengenai cara budidaya terutama menyankut kandang.
No comments:
Post a Comment