Cara memulai usaha ternak ayam potong



Update: Usaha ternak ayam potong sempat lesu beberapa tahun belakangan ini, hal ini mungkin karena harga jual sempat turun hingga titik terendah. Aksi bagi-bagi ayam gratis sempat terjadi di Jawa Tengah, sebagai bentuk protes para peternak terhadap jatuhnya harga jual ayam broiler dari petani peternak.

Kondisi kini telah pulih kembali, harga ayam broiler berangsur normal dan minat mulai usaha ternak ayam potong kembali naik khusunya untuk ternak kemitraan. Adapun tahapan yang harus dilalui dalam beternak ayam pedaging adalah sebagai berikut (sebagai plasma kemitraan ayam potong):
  1. Menyediakan lahan, untuk kemitraan pokphand minimal kandang seluas 300 m2 untuk 5000 ekor ayam.
  2. Lokasi kandang bisa dijangkau dengan kendaraan roda 4 (akses ke lokasi)
  3. Memiliki pekerja minimal 1 orang sebagai anak kandang.
  4. Mengurus perizinan ke instansi terkait dengan usaha-usaha peternakan
  5. Mengajukan aplikasi permohonan sebagai mitra kepada perusahaan kemitraan CP group terdekat di daerah anda.
  6. Perusahaan kemitraan akan meninjau lokasi kandang dan survey kelayakan usaha.
  7. Jika aplikasi diterima, maka seminggu sesudahnya kandang akan segera diisi dengan DOC dari perusahaan inti dan andapun resmi menjadi plasma dari kemitraan ayam potong/ broiler.
Cara usaha ternak ayam potong mandiri akan lebih rumit dari langkah-langkah diatas, agar lebih mudah dipahami berikut hal yang harus dipersiapkan dalam usaha budidaya unggas pedaging:
  1. Penyediaan lahan dan kandang, ukuran kandang optimal untuk ayam potong adalah 6 m2 untuk 100 ekor ayam broiler (1 kotak DOC).
  2. Bangun kandang, kandang ada 2 pilihan (panggung atau non panggung). Untuk kandang panggung, sebaiknya ketinggian 2 m dari tanah ke lantai. Baca selengkapnya tentang kandang ayam potong broiler yang baik. 
    sketsa ukuran panjang lebar tinggi kandang broiler
    sketsa kandang ayam broiler credit to:scribd.com
  3. Siapkan peralatan kandang, zaman sekarang sebaiknya gunakan peralatan otomoatis baik untuk pakan maupun tempat minum. Jangan lupa pemanas untuk anak ayam DOC - 21 hari.
  4. Kandang harus diberi terpal pelindung, untuk kontrol suhu lingkungan.
  5. Urus perizinan legal untuk usaha peternakan ke instansi terkait.
  6. Beli DOC (1 kotak isi 100 ekor), pakan untuk anak ayam.
  7. Hari pertama DOC masuk kandang segera beri larutan vitamin atau larutan gula saka, hal ini untuk kurangi stress transportasi.
  8. Atur suhu kandang dengan pemanas
  9. Beri pakan sedikit demi sedikit saja
  10. Hari ke 7 lakukan vaksinasi
  11. Atur luas boder (sekat) anak ayam secara bertahap diperluas hingga pada hari 21 tanpa boder (kandang terpakai seluruhnya).
  12. Siapkan pemasaran, pastikan akan ada orang atau pasar yang akan bersedia membeli ayam potong hasil ternak anda.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa kegiatan paling sulit dalam budidaya ayam potong adalah pemasaran. 1 minggu saja ayam tidak terjual maka biaya produksi akan melambung tinggi karena penggunaan pakan. Pada dasarnya biaya produksi terbesar usaha ayam pedaging ada pada biaya pakan.
 

usaha ternak ayam potong
Usaha ayam potong atau sering disebut dengan ayam broiler sudah dikenal umum di seluruh tanah air. Permintaan protein hewani semakin meningkat dari hari ke hari terkadang membuat harga produk peternakan ini semakin mahal karena tidak diimbangi dengan produksi yang cukup. Coba perhatikan harga jelang lebaran, biasanya harga akan melambung tinggi hingga mencapai Rp. 40.000/ kg, padahal biaya produksinya hanya Rp. 10 – 15 ribu / Kg.

Dari selisih harga jual dan biaya produksi tersebut saya yakin anda akan semakin tertarik untuk memulai usaha ternak ayam potong ini. Masalahnya, apakah anda sudah memahami seluk beluk bidang usaha budidaya ini? Jika niat anda hanya karena melihat sisi laba yang dapat diperoleh tanpa memahami sektor resiko sebaiknya urungkan saja niat tersebut. Resiko usaha ternak broiler sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari ayam petelur.

Untuk itu tulisan kali ini saya akan coba membahas tentang cara memulai usaha ternak ayam pedaging sekaligus pemaparan tentang cara budidaya dan resiko yang sering menimpa peternak.

Secara umum usaha budidaya ini memiliki 2 sistem:
  1. Usaha mandiri
  2. Kemitraan ternak ayam broiler
Usaha mandiri artinya seluruh komponen budidaya ternak ditanggung oleh si peternak. Dengan kata lain, anda secara pribadi bertanggung jawab mulai dari proses pembuatan kandang, penyediaan bibit, makanan, obat-obatan, perawatan, panen hingga pemasaran. Keuntungan budidaya broiler secara mandiri ini adalah si peternak memperoleh keuntungan penuh sesuai dengan harga pasar. Kelemahannya adalah si peternak menanggung semua resiko usaha secara penuh; seperti penangan penyakit hingga rumitnya memasarkan hasil ternak. Karena kelemahan inilah maka hadir perusahaan kemitraan ayam broiler.

Usaha kemitraan ayam potong adalah melaksanakan usaha budidaya secara bahu membahau antara perusahaan sebagai Inti dengan peternak sebagai plasma. Pada sistem usaha ini peternak hanya berkewajiban menyediakan kandang dengan skala ditetapkan oleh perusahaan inti dan merawat ayam hingga masa panen tiba. Kelebihan usaha kemitraan broiler adalah peternak hanya butuh modal membangun kandang, serta mendapatkan pendampingan dalam perawatan serta penanganan kesehatan ayam broiler dari perusahaan inti, juga mendapat jaminan pemasaran . Kelemhannya adalah peternak tidak leluasa menentukan harga jual, dimana harga jual bukanlah harga pasaran melainkan harga kontrak yang telah ditetapkan bersama antara perusahaan dengan plasma.

Berikut ini langkah-langkah memulai budidaya ayam broiler:
  1. Mendirikan kandang, dipersiapkan mulai dari izin hingga tata letak yang baik sesuai dengan arat matahari juga kecenderunagn arah angina. Ayam broiler cukup rentan dengan kondisi iklim sehingga perlu dipertimbangkan arah kandang.
  2. Pada pendirian kandang juga harus diperhatikan sumber air serta listrik.
  3. Jika kandang sudah siap maka pasang peralatan untuk menyambut kedatangan DOC ayam potong terutama menyangkut penghangat, sekat dan litter yang cukup. Siapkan juga peralatan makan dan minum khusus untuk anak ayam.
  4. Selama 14 hari pertama peternak tidak boleh jauh-jauh dari kandang, sebab masa ini sangat penting untuk kesuksesan usaha.
  5. Melaksanakan vaksinasi minum/ tetes pada waktu yang tepat 7, 14 dan 21 hari.
  6. Selama 14 hari pertama secara perlahan dikontrol suhu ruangan kandang siang malam. Cara sederhana perhatikan kondisi anak ayam, jika bergeromol (berkumpul-kumpul) berarti suhu kandang terlalu rendah, bila menyebar secara merata berarti suhu kandang sudah sesuai dengan kebutuhan anak ayam.
  7. Setelah 14 hari perawatan menjadi lebih mudah, dimana peternak hanya perlu melakukan kontrol pemberian pakan 2 kali sehari saja, hal ini berlaku hingga masa panen.
  8. Pemberian antibiotik dan vitamin pada minuman ayam diberikan dari hari ke 5 hingga 10 hari sebelum masa panen. Khusus vitamin dapat diberi hingga masa panen.
Itulah secara umum cara beternak ayam potong dari hari ke hari yang perlu diperhatikan setiap kita yang ingin memulai usaha budidaya ini. Lebih kurang silahkan sampaikan melalui frm komentar atau hubungi author melalui contact, terima kasih.



Share this article :
Share on fb Tweet