Pernahkah kita menemukan adanya DOC broiler mati dalam kotak? kasus seperti ini bisa saja terjadi dan merupakan salah satu resiko dalam usaha peternakan khusunya
ternak ayam pedaging (broiler). Pada dasarnya kasus seperti ini bisa diklaimkan penggantian DOC baru pada perusahaan tempat kita membeli.
Penyebab kematian pada DOC broiler:
- Kesalahan penanganan distribusi, biasanya akibat stres transportasi. (human error), kesalahan ini cenderung sebagai penyebab utama terjadinya DOC broiler mati.
- Mati karena penyakit bawaan, DOC abnormal.
Human error, bisa dikatakan penyebab utama dan paling sering terjadi. Kecerobohan supir/ kernet saat menumpuk kotak melebihi standad maksimal bisa saja menyebabkan kematian pada DOC akibat tingginya amonia. Posisi kotak yang miring sehingga terjadi penumpukan bertindih anak ayam broiler dalam kotak. Terkadang ada saja kita temukan kernet pengantar DOC yang tidak profesional dalam mengantar ke tempat peternak, kadang mereka memperlakukan kotak DOC seperti memperlakukan karung pakan ayam. DOC terlalu lama di jalan hingga melebihi 3 hari dan lain-lain penyebab kematian bibit ayam broiler ini.
DOC abnormal, jika ini terjadi maka penangananya bisa sampai pada pemusnahan semua DOC pada periode yang sama. Tapi hal ini sangat jarang bahkan tidak mungkin terjadi pada perusahaan-perusahaan produksi DOC yang berstandard ISO. Perusahaan biasanya sangat selektif melakukan kontrol kualitas sebelum DOC dipasarkan.
Bagaimana bila anak ayam mati di kandang?
Penyebab kematian anak ayam di dalam kandang sangat banyak, dan ini tidak lagi kita sebut DOC. Anak ayam kesedak serbuk
litter saja bisa menyebabkan kematian, suhu terlalu dingin atau terlalu panas dalam kandang, tidak adanya kontrol yang baik terhadap peralatan kandang hingga kesalahan manajemen penanganan anak ayam usia 1 minggu dapat menyebabkan tingginya tingkat mortalitas (kematian) anak ayam pada kandang mandiri ataupun kemitraan.
Bila ada kematian anak ayam di dalam kandang maka itu bukan lagi tanggungan dari perusahaan/ penjual DOC tapi sepenuhnya menjadi resiko peternak. Perusahaan inti kemitraan juga tidak akan menanggung kematian ayam seperti ini. Oleh karena itu peternah harus benar-benar paham penanganan DOC - anak ayam umur 21 hari karena masa inilah resiko paling tinggi pada usaha ayam broiler. Terkhusus bagi
peternak baru, hal ini harus benar-benar diperhatikan, belajarlah pada peternak-peternak senior di daerah anda, atau jangan malu bertanya pada tekhnikal serpis perusahaan kemitraan ayam potong di tempat anda.
Posted by
Singarimbun
on
10/18/2019
No comments:
Post a Comment