Permasalahan penyakit pada ayam kampung ini bukan tidak bisa dicegah, bila peternak menerapkan sistem life guard pada kandang, yakni selektif dalam pemilihan bibit, membatasi keluar masuk barang dan orang dari dan ke area kandang, menerapkan sistem perkandangan 1 pintu dan berbagai langkah protektif lainnya maka penularan dan keterjangkitan penyakit bisa diminimalisir hingga 0 %.
Sistem kandang 1 pintu artinya, kawasan area kandang dipagari dan hanya memiliki 1 pintu. Hal ini untuk mempermudah kontrol keluar masuk barang dan orang dari dan ke area kandang. Terkadang penyakit menular seperti tetelo, ND, Gumboro dan lainnya tertular ke kandang peternak akibat transportasi barang seperti pakan dan peralatan dari tempat lain. Misalnya sebuah mobil pengangkut pakan poultry shoop si A mengantar pakan ke kandang Si B, di kandang si B ternyata sedang terjadi wabah tetelo, setelah itu mobil pengangkut pakan tersebut datang ke peternakan kita untuk mengantar pakan, maka bisa saja ayam kampung di kandang kita juga terjangkit tetelo. Penyakit tetelo pada ayam kampung maupun unggas lainnya dapat menular dengan mudah melalui sistem transportasi.
Oleh karena itu, bila kita menerapkan tata laksana (budidaya ternak) komersil maka sebaiknya sangat protektif terhadap keluar masuk barang, orang dan transportasi ke area perkandangan. Selalu lakukan disinfeksi terhadap apa saja yang datang ke dalam kandang. Setiap hari selalu sediakan larutan disinfektan di pintu kandang, agar siapa saja yang hendak masuk/ keluar kandang ayam kampung dapat membersihkan diri dengan mudah.
Disinfektan untuk kandang ayam kampung sangatlah murah dan mudah di dapatkan di poultry shop setempat. Walaupun harganya murah, tapi saangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan budidaya ternak ayam kampung. Jadi pesan tulisan ini sebenarnya sangat singkat saja; "lebih baik mencegah daripada mengobati". Semoga bermanfaat..
No comments:
Post a Comment